MADURANET – Muhammad Badri, penyelenggara ibadah umrah asal Pamekasan, Jawa Timur, merasa was-was setelah pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara pengiriman jemaah karena mengantisipasi tersebarnya virus corona. 60 jemaah umrah yang akan diberangkatkan bulan Maret mendatang, seluruh persyaratan dan perlengkapan sudah dibeli semua.
Di antara perlengkapan yang sudah dibeli, seperti kopor, seragam, suntik kesehatan, pembekalan ibadah dan pembelian tiket pesawat serta boking hotel.
“Tiket pesawat dan hotel yang sudah dibayar, saya kawatir hangus seiring dengan penghentian sementara pengiriman jemaah umrah ke Arab Saudi,” ujar Badri, Jumat (28/2/2020).
Perlengkapan tersebut, imbuh Badri, belum ada yang diberikan kepada jemaah. Biasanya, pemberian peralatan yang akan dibawa dilaksanakan seminggu sebelum keberangkatan.
“Kopornya menumpuk di rumah. Kalau penghentian sementara ini waktunya lama, saya khawatir biaya membengkak karena ada tambahan seperti pengobatan ulang dan sebagainya,” imbuh Badri.
Kedutaan Besar Republik Indonesia Riyadh dalam siaran persnya menyebutkan, penghentian pengiriman jemaah umrah ke Arab Saudi sifatnya sementara. Penerapannya akan selalu dievaluasi oleh lembaga-lembaga kompeten yang terkait. KBRI Riyadh terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi guna memastikan pelaksanaan tekhnis dari kebijakan tersebut.
“Kami juga meminta kepastian kondisi keberadaan jemaah WNI yang saat ini sudah berada di Arab Saudi,” isi rilis yang disebarkan Kedubes Arab Saudi Riyadh.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post