MADURANET – Usai aksi demonstrasi yang dilakukan oleh seribu lebih warga Pamekasan bersama dengan sejumlah ulama di Pamekasan, Jumat (14/2/2020) di depan kantor DPRD Pamekasan dan kantor Bupati Pamekasan, media sosial riuh dengan gerakan tagar #KamiBersamaBupatiPamekasan. Tagar ini ditulis dengan latar foto beberapa kegiatan Bupati Baddrut Tamam. Di antara foto berisi tagar yang diviralkan, yakni bupati bersama anak yatim.
Namun, beberapa waktu kemudian, tagar tersebut dibalas dengan #KamiIstiqomahBersamaKHAliSalim. Tagar tersebut juga disebarkan menggunakan foto Kiai Ali Salim dengan latar belakang massa yang berunjuk rasa di depan kantor bupati Jumat siang.
Para buzzer bupati dan Kiai Ali , sama-sama gencar menyebarkannya di sejumlah grup whatsapp dan facebook.
Seperti diketahui, Kiai Ali Salim dalam aksi unjuk rasa juga menyampaikan orasi tentang penolakan terhadap beroperasinya Kota Cinema Mall (KCM) yang dibangun di Jl. Raya Sentol Kelurahan Kowel, Kecamatan Pamekasan.
Dalam orasinya, ulama pendukung pasangan Baddrut Tamam dan Raja’e (Berbaur) dalam Pilkada Pamekasan tahun 2018 kemarin ini menyampaikan, beberapa ulama dan Ormas Islam sudah menyampaikan kepada bupati tentang penolakannya terhadap pembangunan cinema mall di Pamekasan. Namun hal itu tidak ditanggapi sehingga cinema mall sampai beroperasi resmi di Pamekasan.
“Kalau aspirasi ulama dan masyarakat tidak dihiraukan, jangan salahkan umat Islam jika melakukan penutupan sendiri. Jika masih belum diharukan, siap bakar!, siap bakar! takbir,” ungkap Kiai Salim.
Sementara Bupati Baddrut Tamam, menanggapi unjuk rasa tersebut, mengungkit kata-kata lama yang dilontarkan sejumlah demonstran. Di antaranya, dirinya dikatakan anak keturunan PKI.
“Mare ekoca’e budu’en PKI, ekocak Pamekasan gerbang setan. Mangken ekocak budu’en pate’. Berarti abdina ampon najis muwalladoh enggi?,” tulis Baddrut di dalam salah satu grup whatsapp sambil melampirkan potongan video aksi tadi siang.
Berita sebelumnya, Baddrut menyampaikan bahwa seluruh perijinan cinema mall di Pamekasan sudah lengkap sejak dirinya belum dilantik sebagai bupati Pamekasan. Oleh sebab itu, pihaknya tidak berani untuk memenuhi permintaan para ulama untuk menutup cinema mall.
“Saya tidak tahu seperti apa cinema mall itu isinya apa saja, siapa pemiliknya juga tidak tahu. Semua perijinan melalui OSS sudah selesai sebelum saya dilantik. Jadi, saya harus memfasilitasi orang miskin yang butuh pekerjaan dan harus memfasilitasi orang yang ingin mengembangkan Pamekasan,” ungkap Baddrut Tamam.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post