MADURANET – Asosiasi Kabupaten PSSI Pamekasan, enggan untuk melunasi utang klub sepak bola kebanggan warga Pamekasan, Persepam. Utang yang tengah melilit klub yang dulu bernama Persepam Madura United ini sudah hampir Rp 1 miliar, dari awalnya sekitar Rp 350 juta, dari tunggakan gaji pemain asing dan kontrak saat Persepam berlaga di kasta tertinggi liga Indonesia tahun 2015 lalu.
Sekretaris Askab PSSI Pamekasan Haqi menjelaskan, PSSI tidak mungkin melunasi utang Persepam. Alasannya, uang PSSI dilarang untuk membiayai klub sepak bola profesional seperti klub yang berlaga di Liga 1 ataupun Liga 2. Uang PSSI mutlak digunakan untuk pembinaan pemain.
“Tidak boleh APBD digunakan untuk biaya klub sepak bola profesional, apalagi membayar utang gaji pemain asing yang tidak ada sangkut pautnya dengan PSSI,” ujar Haqi beberapa waktu lalu.
Menurut Haqi, jika PSSI memaksakan diri menggunakan uang yang bersumber dari APBD, maka itu tindakan kriminal dan ancamannya pidana.
“Kita tidak mau masuk penjara hanya menggunakan uang PSSI untuk membayar utang Persepam,” imbuh Haqi.
Oleh sebab itu, untuk menyelesaikan persoalan utang Persepam, Askab PSSI Pamekasan, dengan difasilitasi oleh Pemkab Pamekasan, akan bertemu dengan PT Pojur yang mengelola Persepam Madura United sejak tahun 2012-2015. Pertemuan itu rencananya akan dilaksanakan pada awal bulan Pebruari mendatang.
“Mudah-mudahan setelah pertemuan itu, urusan utang Persepam ada solusinya,” ungkapnya.
Haqi mengungkapkan, cukup banyak desakan dari berbagai kalangan, terutama suporter militan Persepam agar masalah utang segera dituntaskan. Di samping karena sudah setahun Persepam absen di Liga 3, Persepam tengah menghadapi ancaman pencoretan dari kenggotaan Asprov PSSI Jawa Timur. Secara otomatis, Persepam tidak bisa berlaga di kompetisi resmi PSSI.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post