MADURANET – Meskipun anggota DPRD Pamekasan sudah mendapatkan tunjangan transportasi per bulan Rp 6.000.000, namun mereka belum merasa puas. Mereka seenaknya menggunakan fasilitas mobil dinas di luar kepentingan dinas. Misalnya, mobil dinas dibawa pulang ke rumahnya.
Penelusuran Maduranet, ada tiga mobil yang digunakan oleh tiga pimpinan komisi. Komisi I dan Komisi IV membawa pulang satu unit mobil Toyota Kijang Innova, dan Komisi II membawa pulang satu unit mobil Toyota Fortuner warna putih, yang sebelumnya mobil dinas Ketua DPRD Pamekasan.
Ketua Komisi III Ismail tidak mau menggunakan mobil dinas. Alasannya, mobil pribadi lebih dari cukup dan lebih layak dibandingkan dengan mobil dinas.
“Saya lebih nyaman pakai mobil pribadi. Mohon maaf saya tidak membawa pulang mobil dinas. Kalau tidak percaya silakan cek ke rumah,” ujar Ismail.
Ketua Komisi I, Imam Hosairi juga demkian. Ia mengaku punya empat mobil pribadi dan masih lebih bagus dari mobil dinas. Menggunakan mobil dinas, justru penuh resiko terutama jika terjadi kerusakan.
“Kalau komisi I mungkin yang pakai anggota yang lain. Saya pribadi tidak karena lebih nyaman punya sendiri,” kilah politisi PKB ini.
Sementara Komisi II dan Komisi IV, belum mengembalikan kepada sekretariat DPRD Pamekasan. Kabarnya, mobil dinas tersebut masih digunakan oleh masing-masing ketua. Namun Ketua Komisi III, Ahmadi, tidak mau berkomentar. Sedangkan Ketua Komisi IV Mohammad Sahur, tidak bisa dimintai keterangan karena sedang tidak ada di ruang kerjanya.
Ketua DPRD Pamekasan Fathor Rahman masih akan berkoordinasi dengan para pimpinan komisi. Pihaknya tidak mempersoalkan penggunaan mobil dinas selama untuk kepentingan kegiatan komisi. Namun, jika ada yang dibawa pulang, itu sudah melanggar aturan.
“Saya tidak tahu kalau ada mobil dinas dibawa pulang. Nanti saya kordinasi dengan mereka,” ungkap politisi PPP Pamekasan ini.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post