PDI-P Sumenep Ingin Duet dengan NU di Pilkada

MADURANET – Fauzi, Wakil Bupati Sumenep dijagokan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Sumenep pada Pilkada serentak tahun ini. Fauzi satu-satunya kader partai besutan Megawati Soekarno Putri ini, yang akan direkom oleh DPP PDI-P. Sinyal kuat bahwa DPP PDI-P ini akan mengusung Fauzi, karena satu calon yang juga mendaftar sebagai calon bupati Sumenep, H. Zainal, tersingkir.S

ekretaris DPC PDI-P Sumenep Abrari menjelaskan, PDI-P Sumenep tingga menunggu keputusan resmi dari DPP. Pasalnya, DPC diibaratkan seperti pilot sebuah pesawat yang dibajak oleh DPP untuk menentukan kemana arah pesawat tersebut akan diterbangkan.

“Sudah final bahwa Fauzi calon bupati yang diusung oleh PDI-P Sumenep,” ujar Abrari, Senin (20/1/2020).

Mantan anggota DPRD Sumenep ini menambahkan, setelah final menentukan figur, PDI-P mulai melakukan pendekatan ke sejumlah partai politik di Sumenep yang tidak memenuhi syarat untuk mengusung calon sendiri. Sebab, hanya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memenuhi syarat mengusung calon sendiri dengan perolehan sepuluh kursi legislatif . PDI-P hanya mendapatkan lima kursi legislatif.

“Persyaratan pencalonan kami masih kurang. Makanya kami mulai gerilya ke partai lain, kecuali PKB karena sudah meninggalkan kita, meskipun dua kali Pilkada Sumenep solid bersama PKB,” imbuh pria yang pernah menapaki profesi wartawan ini.

Tim pemenangan internal yang sudah dibentuk oleh PDI-P Sumenep, menginginkan pendamping Fauzi di posisi calon wakil bupati Sumenep, berasal dari Nahdlatul Ulama. Selain keinginan internal PDI-P, banyak aspirasi Nahdliyin Sumenep yang dititipkan kepada PDI-P.

“Kita ingin komposisi nasionalis-religus di republik saat ini, juga terjadi di Sumenep. Makanya, kami menginginkan agar pendamping Fauzi dari NU. Walupun NU bukan partai politik, tapi banyak politisi NU di beberapa partai politik,” ungkapnya.

DPC PDI-P Sumenep menargetkan, pada bulan Pebruari mendatang, duwet yang akan diusung sudah final. Dengan demikian, kerja tim pemenangan sudah bisa bekerja all out di lapangan.