MADURANET – Gudang penyimpanan garam milik PT Garam di Desa Pandan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan meluap karena sudah tidak bisa menyimpan hasil produksi garam tahun 2019 sampai tahun 2020. Akibatnya, pihak gudang terpaksa membuat gudang semi permanen yang hanya ditutupi terpal plastik atau disebut gudang Olo.
Kepala Seksi Gudang Pegaraman II Pamekasan, Gatot Setiawan menjelaskan, ada 17 gudang olo yang dibangun oleh PT Garam Pamekasan. Masing-masing gudang ada yang manampung 3.700 ton dan ada pula yang menampung 4.500 ton. Garam yang tersebut merupakan produksi tahun 2019 kemarin yang jumlahnya sangat melimpah.
“Gudang kita sudah meluap sehingga harus membuat gudang luar atau gudang olo,” terangnya, Kamis (9/1/2019).
Gatot menambahkan, gudang utama sudah penuh sejak awal panen tahun 2019 kemarin. Bahkan ada gudang yang menyimpan stok garam produksi dua tahun yang lalu karena tidak terjual. Sehingga, gudang utama berisi campuran hasil produksi dengan jenis dan kualitas yang berbeda-beda.
“Baik gudang utama atau gudang olo semuanya menyimpan jenis dan kualitas yang berbeda. Ada yang jenis kristal tanah dan ada pula yang produksi geomimbran, dengan kualitas premium dan di bawahnya,” imbuhnya.
Gudang-gudang semi permanen tersebut, ujar Gatot, hanya kuat bertahan selama satu tahun. Biasanya, terpal penutupnya yang rusak dan harus diganti dengan terpal baru. Pihaknya mengaku, belum pernah terjadi produksi garam melimpah seperti tahun ini sejak dirinya menjabat sebagai Kasi Gudang.
“Biasanya tidak sebanyak ini meskipun produksi garam banyak. Hanya tahun ini mencapai 17 gudanggudang,” ungkapnya.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.
Komentar post